sajatine manungsa ora kuwasa
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti manusia tidak bisa diperkirakan (ditebak).
Manusia
adalah dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna di dunia karena
memiliki bentuk fisik yang lengkap serta akal budi yang tidak dimiliki
makhluk lain. Dalam akal budinya itu manusia bisa melahirkan atau
mewujudkan hampir semua keinginan atau cita-citanya. Manusia bisa naik
ke bulan yang sebelumnya dianggap sebagai mustahil. Manusia bisa
menjelajah ruang angkasa yang semula dianggap hanya impian. Manusia bisa
berkomunikasi antarmanusia meskipun masing-masing berada di benua yang
berbeda dan dipisahkan oleh jarak yang teramat jauh. Manusia bisa
melihat kuman atau bakteri yang tidak kelihatan oleh mata telanjang.
Contoh-contoh tersebut sebenarnya
menunjukkan kebenaran dari pepatah di atas. Selain itu, nasib seorang
manusia juga tidak pernah ada yang tahu secara persis. Manusia yang
ketika masa kanak-kanaknya sengsara bisa saja setelah dewasa ia
menemukan nasib baik menjadi manusia yang kaya dan bahagia. Demikian
pula sebaliknya, manusia di masa mudanya berlimpah harta benda, pada
masa tuanya bisa saja sengsara dalam kemiskinan dan bahkan
sakit-sakitan.