Bima Suci sebenarnya adalah Raden Bima/Bratasena/Werkodara. Setelah bertemu dengan Dewa Ruci di tengah-tengah Samodra Selatan dan memperoleh ajaran ilmu kasampurnanjati, ilmu manunggaling kawula lan Gusti, kemudian mendirikan pertapaan di wilayah Negara Astina yang disebut pertapaan Arga Kelasa.
Karena ilmu tersebut sangat mulia bagi
kehidupan umat manusia di dunia, maka banyak kaum muda, kaum ksatria dan
kaum tua pun yang berkeinginan menyerap ilmu tersebut, termasuk Pendeta
Kendalisada Begawan Kapiwara atau yang lebih terkenal disebut Resi
Anoman. Mungkin kalau di masa sekarang dapat dipersamakan dengan
timbulnya seorang motivator, seorang psikolog atau psikiater, seorang
konsultan, yang banyak membantu memecahkan kesulitan-kesulitan hidup di
masyarakat.Oleh karena pertapaan Arga Kelasa berada di wilayah Negara
Astina, maka tidak mengherankan bila Prabu Duryudana raja Astina dalam
persidangannya membicarakan perihal keadaan tersebut di atas. Prabu
Duryudana sangat resah hatinya, karena banyak para warga negara Astina
yang terpengaruh oleh ajaran tersebut di atas, sehingga semua warga akan
memihak kepada Sang Bima Suci yang sebenarnya Raden Bratasena atau
Werkodara, salah satu dari Pandawa.